Senin, 22 Februari 2021

Keberagaman Unsur Budaya, Tema 7

Hal. 92 Tema 7, Platinum

    Indonesia sangat kaya akan budaya, keragaman ini menjadi ciri khas kita. Sikap dan prilaku kita selama ini pun merupakan pengaruh dari budaya yang ada di keluarga dan lingkungan tinggal kita. Nah, sekarang kita simak mengenai keberagaman yang ada. Unsur Budaya di Indonesia dibedakan menjadi 7 : 
  1. Religi/kepercayaan
  2. Mata pencaharian
  3. Teknologi dan peralatan
  4. Kesenian
  5. Pengetahuan
  6. Sistem Kemasyarakatan
  7. Bahasa
1. Religi/Kepercayaan

        Berdasarkan penjelasan atas Penetapan Presiden nomor 1 tahun 1965, agama yang dianut masyarakat Indonesia ada 6, yaitu Islam, Kristen, Katoliuk, Hindu, Budha dan Konghucu. Kehidupan masyarakat lintas agama diharapkan dapt menciptakan kerukunan yang akan melahirkan kedamaian. Tentunya dengan sikap-sikap beragama yang universal dan toleransi terhadap perbedaan akan membuahkan hasil yang diharapkan. 
           Sebelum 6 agama  ini ada di Indonesia, sebenarnya masyarakat kita sudah memiliki bentuk agama, yang saat ini kerap disebut dengan kepercayaan. Kepercayaan ini lahir dari budaya yang ada di kehidupan masing-masing budaya. Pada tahun 2016, melalui Keputusan Makamah Konstitusi nomor perkara 97/PUU/XIV, menyiratkan bahwa kepercayaan (dalam hal ini agama dari leluhur) diakui dan dapat dicantumkan dalam administrasi negara seperti KK, KTP dll. Apa saja kepercayaan tersebut?
  • Parmalim, kepercayaan yang dianut oleh masyarakat suku Batak,
  • Kejawen oleh masyarakat suku Jawa,
  • Buhun di Jawa Barat, dan masih banyak lagi kepercayaan yang ada di Indonesia.
Keberagaman ini yang akan memperkaya bangsa Indonesia. Oleh karen aitu kita dituntut untuk bisa menerima keberagaman ini di dalam kehidupan bermasyarakat.

2. Mata Pencaharian

        Berdasarkan apa yang telah kita pelajari di semester lalu, mata pencaharian di Indonesia berdasarkan geografis wilayah masyarakat setempat. Seperti masyarakat yang tinggal di tepi pantai, kemungkinan besar bermata pencaharian sebagai nelayan, meski ada pula sebagai pedagang dan pegawai. Lalu masyarakat di pegunungan, mayoritas bermatapencaharian petani dan pekebun. Masyarakat yang tinggal diperkotaan, lebih beragam, dari pedagang, pegawai, buruh dan lainnya. 

 3. Teknologi dan Peralatan

           Peralatan yang digunakan dalam kehidupan masyarakat untuk menopang mata pencaharian pun beragam. Dari alat yang masih tradisional seperti cangkut, arit, hewan untuk membajak sawah, sampai alt yang sudah berteknologi modern. Mengapa peralatan ini tidak seragam? Hal  ini berdasarkan dari unsur kebutuhan masyarakat, kemampuan untuk meyerap teknologi baru, dan fasilitas yang didapat dari pemerintah

4. Kesenian
             Indonesia yang memiliki beragam suku bangsa dan budaya, maka akan kaya dengan kesenian tradisionalnya. Kesenian ini jika dilihat dari alat indera yang menikmati kesenian tersebut, dibedakan :
  • dinikmati oleh mata : seperti kain batik, tenun, songket, lukisan, patung, dll.
  • dinimkati oleh telinga : seperti seni musik (seperti suling, gendang, kolintang, dll), seni suara (tembang Jawa, tembang Sunda, lagu Batak) dll.
  • dinikmati oleh telinga dan mata : seni drama/panggung (ludruk, ketoprak, wayang, randai, dll).
            Nah, kalian pasti sudah mengenal kesenian dari daerah kalian masing-masing kan? dipelajari ya, agar kesenian kita tetap lestari. Mengapa? Karena di jaman sekarang yang dengan teknologi modern, kesenian ari luar pun akan masuk ke Indonesia, jangan sampai kesenian kita hilang tergilas dengan arus dari luar, jika sudah seperti itu, makam kita sudah tidak memiliki ciri khas sebagai bangsa Indoensia yang utuh.

5. Pengetahuan

     
       Masyarakat Indoensia sebelum "digempur" dengan teknologi modern seperti sekarang, sebenarnya, memiliki pengetahuan tersendiri. Sepereti di masyarakat Jawa ada sistem Pranata Mangsa. Pranata Mangsa dalam buku Daldjoeni berjudul "Penanggalan Pertanian Jawa Pranata Mangsa" di tahun 1983,  sistem penanggalan pertanian ini terdiri dari mangsa utama, yaitu mangsa terang, mangsa semplah, mangsa udan, mangsa pengarep-arep. 
Gramco.com

        Selain dari budaya Jawa, ada pula pengetahuan dari leluhur di masyarakat Batak, yaitu Pustaha Batak. Pustaha ini ditulis oleh Datu secara turun temurun. Pustaha Batak ini berisikan 3 hal, yaitu menyambung hidup seperti pengobatan,menghancurkan hidup dan meramal seperti mencari hari baik dan hari sial berdasarkan astrologi. Dari beberapa situs yang penulis baca ada Pustaha Batak yang tersimpan di museum di luar Indonesia. Nah berikut ini tampilan Pustaha Batak yang sempat ditemui penulis dalam artikel-artikel di dunia maya. 
wikipedia

        Dari tanah Bali pun ada pengetahuan leluhur yang sekaran gini coba dihidupkan kembali, seperti pengetahuan Asaudha (sistem pengobatan) dan hastabhumi (sistem pembangunan rumah). 
Seluruh budaya yang ada di Indonesia melahirkan pengetahuan untuk melestarikan kehidupan, namun lambat-laun mulai ditinggalkan atau hilang karena pengetahuan modern masuk ke Indonesia. Ini beberapa pengetahuan asli milik Indonesia, selain pengetahuan yang ada dan kita pelajari sekarang ini.
 
Ausadha bayu yang kini dihidupkan kembali. (Bali Express)
       


6. Sistem Kemasyarakatan
        Sistem kemasayarakat yang ada di Indonesia berbeda-beda, dari satu suku ke suku lainnya. Seperti di masyarakat Jawa dengan sistem kekerabatan bernama  trah, masyarakat Batak dengan sistem kekerabatan bernama  marga, dan pada masyarakat Minangkabau ada sistem kekerabatan Matrilineal.
Sistem kemasyrakatan tidak saja berkenaan dengan kekerabatan, tetapi ada perkawinan, dan perilaku masyarakat.  

7. Bahasa
        Dalam hal bahasa, seperti yang sudah kita ketahui, hampir di setiap wilayah di Indoensia memiliki bahasa daerah yang berebda-beda. Kemdikbud berdasarkan data yang telah dikumpulkan sampai Agustus 2020 menyatakan bahwa ada 718 bahasa daerah yang ada di Indonesia. Nah kita sendiri di setiap sekolah mempelajari budaya daerah setempat yang termasuk didalamnya adalah bahasa, seperti di Bekasi pada muatan lokal terdapat Basa Sunda, hal ini bertujuan agar bahasa dan budaya daerah yang ada di Indoensia tetap lestari, di samping Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu bangsa. 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar